Halo! Mau cerita nih tentang kebudayaan disuku akuuu, sekalian ngerjain tugas Ilmu Budaya Dasar juga.
Aku berasal dari orangtua yang berdarah Sangir-Talaud. Kalo kalian nggak tau Sangir-Talaud itu dimana, itu di daerah Sulawesi Utara, udah beda pulau sih sebenernya. Cuma setiap orang nanya "kamu orang apa sih?" aku selalu jawab orang Manado. Yaa bener sih, nggak salah... Toh juga itu masih satu lingkungan hehehehe.
Jadi, sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
perlindungan, limpahan rezeki dan kesehatan di sepanjang tahun,
masyarakat etnis Sangihe dan Talaud menggelar Ritual Adat Tulude (biasanya) di kota
Bitung, Sulawesi Utara.
Meski jauh dari kampung halaman dan kini hidup di tanah rantau,
masyarakat etnis Sangihe dan Talaud tetap menjalankan ritual adat
tulude, sebuah kebiasaan yang dilakukan turun nenek moyang mereka setiap
tahunnya sebagai ekspresi ungkapan syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Tapi sekarang acara Tulude ini udah ada lho diJakarta.. Jadi, petuah2 asal Sangihe-Talaud yang diJakarta berkumpul gitu untuk merencanakan acara ini, karena mengingat nggak sedikit suku Sangihe-Talaud yg berdomisili diJakarta termasuk aku dan keluarga hehehe akhirnya tercetuslah acara ini diJakarta.
Tapi sekarang acara Tulude ini udah ada lho diJakarta.. Jadi, petuah2 asal Sangihe-Talaud yang diJakarta berkumpul gitu untuk merencanakan acara ini, karena mengingat nggak sedikit suku Sangihe-Talaud yg berdomisili diJakarta termasuk aku dan keluarga hehehe akhirnya tercetuslah acara ini diJakarta.
Oh iya, arti
kata tulude atau menulude sendiri berasal dari kata suhude, bahasa
Sangihe yang berarti tolak. Sedangkan tulude berarti menolak atau
melepaskan. Kalau bahasa Talaudnya sih Mandulu U'ton. Mandulu = menutup U'ton = Tahun. Jadi artinya Menutup Tahun yg lama dan menerima Tahun yang baru :)
Makna upacara adat ini yaitu, mengucap syukur atas segala berkat dan perlindungan di tahun yang telah lalu dan memohon agar Tuhan tetap memberikan limpahan rezeki, kesehatan dan perlindungan di tahun yang akan datang.
Puncak upacara yang menjadi kebiasaan hidup masyarakat Kristiani di Sangihe, Sitaro dan Talaud ini, adalah pemotongan kue adat tamo oleh tetua adat yang didahului dengan doa kela' atau doa dengan mata terbuka, yang mendoakan para pemimpin agar menjalankan pemerintahan dengan adil dan bijaksana.
Makna upacara adat ini yaitu, mengucap syukur atas segala berkat dan perlindungan di tahun yang telah lalu dan memohon agar Tuhan tetap memberikan limpahan rezeki, kesehatan dan perlindungan di tahun yang akan datang.
Puncak upacara yang menjadi kebiasaan hidup masyarakat Kristiani di Sangihe, Sitaro dan Talaud ini, adalah pemotongan kue adat tamo oleh tetua adat yang didahului dengan doa kela' atau doa dengan mata terbuka, yang mendoakan para pemimpin agar menjalankan pemerintahan dengan adil dan bijaksana.
Tidak hanya
di Kota Bitung, ritual adat tulude ini juga selalu diupacarakan dengan
meriah di berbagai kabupaten dan kota yang ada di wilayah Sulawesi
Utara, seperti di Kota Manado dan Kabupaten Bolaang Mongondow. Penyebaran
etnis Sangihe Talaud kini telah merata di seluruh wilayah propinsi
Sulawesi Utara, sehingga upacara adat ini telah menjadi agenda budaya
tahunan di setiap daerah dan tidak hanya dilaksanakan di daerah asalnya,
di Kepulauan Sangihe dan Talaud.
Aku juga sering ikut berpartisipasi loh di upacara Tulude ini, seperti nari pengantar kue tamo misalnya. uniknya diupacara ini kita selalu disuguhkan oleh penampilan menari, jadi tarian yang ditampilkan itu menggambarkan gimana kehidupan masyarakat suku Sangihe-Talaud, seperti tari Gunde, tari Alabadiri, tari Kalumpang dll. Para
partisipan seluruhnya adalah dari masyarakat Sangihe-Talaud yang ada di
Jabodetabek, kecuali musik group Musik Bambu yang didatangkan khusus
dari Sangihe. Group Musik Bambu yang memeriahkan acara ini adalah group
Musik Bambu Terbaik di sana. Alunan Musik Bambu menciptakan suasana yang
sangat kental dengan suasana pantai dan gunung, khas daerah.
Ini dia contoh foto-fotonya:
Nah ini foto yang diatas adalah Kue Tamo, Kue Tamo itu isinya banyak! Mulai dari sayuran sampe buah2an. Oh iya yang motong kue tamo itu kepala sukunya atau gubernur sangihe-talaudnya.
Masih ada foto lainnya tentang Tulude ini!
Ini waktu menjemput Kepala Suku/Gubernur saat datang untuk masuk ke lokasi upacara
Nah, berikut ini tari-tarian yang ada saat Upacara Tulude, check this out!
Tari Gunde
nah, tarian inilah yang aku tampilkan waktu upacara Tulude diJakarta:) tari Gunde telah lama dimiliki masyarakat Sangihe Talaud sebagai tari
penyembahan kepada Genggona Langi (Allah Semesta Alam), kemudian menjadi
tari istana dan akhirnya menjadi milik rakyat atau tari tradisonal
Sangihe Talaud. Tari Gunde telah mentradisi bagi masyarakat Sangihe
Talaud dimana berperan dalam berbagai upacara adat, justru busananya pun
menggunakan busana adat yang disebut Laku Tepu. Berdasarkan hal
tersebut maka tari Gunde belum dapat dikembangkan dan masih
dipertahankan keasliannya oleh masyarakat sebagai tari sakral. Tari
Gunde mengungkapkan gerakan-gerakan tari sederhana, lemah-gemulai dengan
iringan lagu Sasambo serta alat musik tagonggong perlambang kehalusan
budi dan keagungan wanita Sangihe Talaud. Jelaslah bahwa para penari
gunde terdiri dari 13 orang wanita dan seorang pemimpin tari yang
disebut : Pangataseng. Demi pelestarian dan penyebar luasan tari ini
dipertujukkan oleh pemerintah dan masyarakat dari berbagai kegiatan
pertunjukan bahkanpun difestifalkan atau dilombakan antar sekolah dengan
penekanan tidak boleh dikembangkan atau dikreasikan.
Tari Alabadiri
ALABADIRI di abad pertengahan adalah nama khusus bagi kelompok prajurit
penjaga keamanan raja. Dikenal di lingkungan Kerajaan Tabukan, Kerajaan
Tagulandang, Kerajaan Siau, Kerajaan Manganitu dan Kerajaan Kolongan.
Filosofi Upacara Adat Tulude
Yak! Sebagai salah satu suku Sangihe-Talaud, meskipun lahir di Jakarta. Aku seneng banget bisa ikut berpartisipasi didalam itu.
Meskipun terlihat aneh dan langka, karena upacara yang kami punya adalah upacara tutup tahun, bukan seperti suku lainnya upacara adat pembakaran mayat misalnya, atau upacara ucapan syukur atas hasil panen.
tapi, Tulude ini mencakup segala upacara yang ada.. Secara, Tulude adalah ucara pengucapan syukur kepada Tuhan atas segala berkat selama satu tahun sebelumnya dan berharap agar tahun selanjutnya diberikan hikmat dan berkat.
Tidak ada yang kurang di upacara ini, semuanya terasa lengkap. Mulai dari tata acara yang terstruktur dengan baik, juga selama acara semua orang sangat fokus dan khusyu mengikuti serangkaian acaranya.. sampai pada perayaan acara yang disuguhi oleh tari-tarian asal suku kami dan musik bambu.
Aku salah satu dari ribuan orang sangat senang dan bangga atas suku ini. Aku sangat cinta kebudayaan Sangihe-Talaud ini. Meskipun sekarang Sangihe dan Talaud terpisah, tapi aku tetap keduanya, kenapa? yaaaa karena Mamaku orang Sangihe, Papaku Talaud hehe.
itu alasan kenapa aku cinta Indonesia, karena Indonesia memilihku menjadi suku Sangihe-Talaud yang bener-bener keren!
Gimana suku kalian?;---)
ThankYou for comin'!
Uniquelly Indonesia!<3
0 komentar:
Posting Komentar